Rabu, 11 Agustus 2010

DANAU UTAMA INDONESIA

DANAU UTAMA INDONESIA

1.TOBA, <Letak : SUMATERA UTARA>, <Luas : 1.773 Km2>

2.TOWUTI, <Letak : SULAWESI SELATAN>, <Luas : 578,1 Km2>

3.PRIAN, <Letak : KALIMANTAN>, <Luas : 548,5 Km2>

4.POSO, <Letak : SULAWESI TENGAH>, <Luas : 281,3 Km2>

5.SEMAYANG, <Letak : KALIMANTAN TIMUR>, <Luas : 236,3 Km2>

6.JEMPANG, <Letak : KALIMANTAN TIMUR>, <Luas : 225,0 Km2>

7.MATAN, <Letak : SULAWESI SELATAN>, <Luas : 156,3 Km2>

8.KERINCI, <Letak : SUMATERA BARAT>, <Luas : 121,9 Km2>

9.BELIDA, <Letak : KALAMANTAN BARAT>, <Luas : 117,5 Km2>

10.SINGKARAK, <Letak : SUMATERA BARAT>, <Luas : 110,0 Km2>

11.MANINJAU, <Letak : SUMATERA BARAT>, <Luas : 98,0 Km2>

12.LUAR, <Letak : KALIMANTAN BARAT>, <Luas : 97,5 Km2>

13.LUAR TAWAR, <Letak : DI ACEH (TAKENGON)>, <Luas : 55,3 Km2>

14.TEMPE, <Letak : SULAWESI SELATAN>, <Luas : 46,9 Km2>

15.RANAU, <Letak : SUMATERA SELATAN>, <Luas : 43,8 Km2>

16.MAHALONA, <Letak: SULAWESI SELATAN>, <Luas : 31,25 Km2>

17.SIDENRENG, <Letak : SULAWESI SELATAN>, <Luas : 31,2 Km2>

18.LINDU, <Letak : SULAWESI TENGAH>, <Luas : 15,6Km2>

Selasa, 10 Agustus 2010

warna dalam sifat

Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai sifat cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indera pengelihatan. Secara obyektif atau fisik, warna dapat diberikan oleh panjang gelombang. Dilihat dari panjang gelombang, cahaya yang tampak oleh mata merupakan salah satu bentuk pancaran energi yang merupakan bagian yang sempit dari gelombang elektromagnetik.
Cahaya yang dapat ditangkap indera manusia mempunyai panjang gelombang 380 sampai 780 nanometer. Cahaya antara dua jarak nanometer tersebut dapat diurai melalui prisma kaca menjadi warna-warna pelangi yang disebut spectrum atau warna cahaya, mulai berkas cahaya warna ungu, violet, biru, hijau, kuning, jingga, hingga merah. Di luar cahaya ungu /violet terdapat gelombang- gelombang ultraviolet, sinar X, sinar gamma, dan sinar cosmic. Di luar cahaya merah terdapat gelombang / sinar inframerah, gelombang Hertz, gelombang Radio pendek, dan gelombang radio panjang, yang banyak digunakan untuk pemancaran radio dan TV. Proses terlihatnya warna adalah dikarenakan adanya cahaya yang menimpa suatu benda, dan benda tersebut memantulkan cahaya ke mata (retina) kita hingga terlihatlah warna. Benda berwarna merah karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan warna merah dan menyerap warna lainnya. Benda berwarna hitam karena sifat pigmen benda tersebut menyerap semua warna pelangi. Sebaliknya suatu benda berwarna putih karena sifat pigmen benda tersebut memantulkan semua warna pelangi. Sebagai bagian dari elemen tata rupa, warna memegang peran sebagai sarana untuk lebih mempertegas dan memperkuat kesan atau tujuan dari sebuah karya desain. Dalam perencanaan corporate identity, warna mempunyai fungsi untuk memperkuat aspek identitas. Lebih lanjut dikatakan oleh Henry Dreyfuss , bahwa warna digunakan dalam simbol-simbol grafis untuk mempertegas maksud dari simbol-simbol tersebut . Sebagai contoh adalah penggunaan warna merah pada segitiga pengaman, warna-warna yang digunakan untuk traffic light merah untuk berhenti, kuning untuk bersiap-siap dan hijau untuk jalan. Dari contoh tersebut ternyata pengaruh warna mampu memberikan impresi yang cepat dan kuat. Kemampuan warna menciptakan impresi, mampu menimbulkan efek-efek tertentu. Secara psikologis diuraikan oleh J. Linschoten dan Drs. Mansyur tentang warna sbb: Warna-warna itu bukanlah suatu gejala yang hanya dapat diamati saja, warna itu mempengaruhi kelakuan, memegang peranan penting dalam penilaian estetis dan turut menentukan suka tidaknya kita akan bermacam-macam benda. Dari pemahaman diatas dapat dijelaskan bahwa warna, selain hanya dapat dilihat dengan mata ternyata mampu mempengaruhi perilaku seseorang, mempengaruhi penilaian estetis dan turut menentukan suka .
tidaknya seseorang pada suatu benda. Berikut kami sajikan potensi karakter warna yang mampu
memberikan kesan pada seseorang sbb :
1. Hitam, sebagai warna yang tertua (gelap) dengan sendirinya menjadi lambang untuk sifat
gulita dan kegelapan (juga dalam hal emosi).
2. Putih, sebagai warna yang paling terang, melambangkan cahaya, kesucian.
3. Abu-abu, merupakan warna yang paling netral dengan tidak adanya sifat atau kehidupan
spesifik.
4.Merah, bersifat menaklukkan, ekspansif (meluas), dominan (berkuasa), aktif dan vital
(hidup), panas membara, peringatan, penyerangan, cinta.
5.Kuning, dengan sinarnya yang bersifat kurang dalam, merupakan wakil dari hal-hal atau
benda yang bersifat cahaya, momentum dan mengesankan kebahagiaan, keceriaan dan hati-
hati
6. Biru, sebagai warna yang menimbulkan kesan dalamnya sesuatu (dediepte), sifat yang tak
terhingga dan transenden, disamping itu memiliki sifat tantangan.
7.Hijau, mempunyai sifat keseimbangan dan selaras, membangkitkan ketenangan dan tempat
mengumpulkan daya-daya baru, identik dengan pertumbuhan dalam lingkungan,pasukan
perdamaian,kepuasan
8. Pink, warna yang identik dengan wanita, menarik/cantik, gulali
9.Orange, warna yang identik dengan musim gugur, penuh kehangatan, halloween.
10. Coklat, warna yang mengesankan hangat, identik dengan musim gugur, kotor, bumi
11.Ungu, warna yang identik dengan kesetiaan, kepuasan, Barney (tokoh boneka berwarna
ungu)
Dari sekian banyak warna, dapat dibagi dalam beberapa bagian yang sering dinamakan dengan sistem warna Prang System yang ditemukan oleh Louis Prang pada 1876 atau disebut juga sebagai atribut warna meliputi :
1. Hue, adalah istilah yang digunakan untuk menunjukkan nama dari suatu warna, seperti
merah, biru, hijau dsb.
2. Value, adalah dimensi kedua atau mengenai terang gelapnya warna. Contohnya adalah
tingkatan warna dari putih hingga hitam.
3.Saturation/Intensity, seringkali disebut dengan chroma, adalah dimensi yang berhubungan
dengan cerah atau suramnya warna.

Selain Prang System terdapat beberapa sistem warna lain yakni, CMYK atau Process Color System, Munsell Color System, Ostwald Color System, Schopenhauer/Goethe Weighted Color System, Substractive Color System serta Additive Color/RGB Color System. Diantara bermacam sistem warna diatas, kini yang banyak dipergunakan dalam industri media visual cetak adalah CMYK atau Process Color System yang membagi warna dasarnya menjadi Cyan, Magenta, Yellow dan Black. Sedangkan RGB Color System dipergunakan dalam industri media visual elektronika. Pada monitor, skema jenis RGB adalah sbb:
Penuntun Penggunaan Warna

Tampilkan warna dengan latar belakang (background) gelap

Pilih warna yang cerah untuk foreground (putih,hijau dll)

Hindari penggunaan warna coklat dan hijau untuk background

Kecerahan dan kombinasi warna pada foreground dan background kontras

Gunakan warna sesuai kebutuhan,disain dibuat dalam b/w dan ditambahkan warna
lain sesuai kebutuhan

Gunakan warna untuk menarik perhatian user, komunikasi terarah, identifikasi status,
menjalin hubungan antar elemen

ragam motif melayu riau

Ragam Motif Melayu (Ukiran/Tenunan) - 01


Sebagaimana daerah lainnya, Melayu juga terkenal dengan ragam motif (berbagai corak, ragi, hias, acuan induk, bentuk dasar, bentuk asal, pola) untuk ukiran, tenunan, atau bahkan hanya untuk gambar hiasan. Melayu memiliki beraneka ragam motif dasar yang menjadi khazanah budaya sejak ratusan tahun lalu sampai ke jaman kerajaan Riau-Lingga dan sampai sekarang pun masih tetap dipergunakan dan dilestarikan. Ragam motif melayu ini umumnya diterapkan pada ukiran kayu, ukiran perunggu, ukiran perak, maupun ukiran emas, serta pada bahan ukir lainnya. Ukiran juga diterapkan pada tenunan kain semisal di daerah Siak, Daik Lingga, Pelalawan, Inderagiri, Bengkalis, Siantan, dan daerah lainnya. Ragam motof ini diajarkan turun temurun semisal ayah mengajarkan ukiran pada kayu, atau ibunya mengajarkan anak perempuannya untuk menenun.

Ragam motif melayu bukan hanya sekedar gambar, ukiran atau tenunan yang menjadi hiasan semata, tetapi mempunyai makna dan falsafah tertentu menjadi lambang dan nilai-nilai luhur budaya Melayu. Jadi Ragam Motif Melayu mempunyai dua fungsi yaitu :
1.Hiasan
2.Penyebarluasannilai-luhurbudayaMelayu

Ragam motif diatur penempatan yang tepat padan sesuai oleh adat. Ada yang untuk tenunan, sulaman, tekat, suji, anyaman, hiasan bangunan, bahkan untuk lambang kerajaan. Sebagian lagi bisa dipergunakan untuk serbaguna dimana saja. Secara umum, berbagai ragam morif ini mempunyai kesamaan nama dan bentuk pada berbagai daerah, tetapi ada juga yang berbeda. Tetapi semuanya mengacu kepada kesamaan yang mendasar yakni budaya Melayu yang mengacukepada ajaran agama Islam.

Terkikisnya kerajaan-kerajaan Melayu telah ikut memudarkan ragam motif Melayu itu sendiri, walau tidaklah hilang sepenuhnya. Banyak perajin ukiran dan tenunan yang berkurang jauh dari pada sebelumnya. Untuk Kepulauan Riau, khususnya di Daik Lingga, kerajinan perunggu, tenunan, sulam dan suji telah lesap (hilang sejak berpuluh tahun lalu), kecuali tekat. Saat ini sudah tidak bisa dengan mudah mencari orang yang bisa menenun. Ragam motif yang ada dahulu menjadi terbiar dan akhirnya sebagian mengalami kepunahan. Begitu juga di tempat-tempat lain di Riau. Pemerintah beserta masyarakat telah berupaya untuk membangkitkan kembali ragam motif Melayu, sehingga sekarang sudah mulai ada yang mencoba untuk belajar menenun, mengukir, dan membuat hiasan bangunan.
Ragam Motif Melayu


Contoh gambar motif
Ini Motif Pucuk Rebung sirih tunggal

http://4.bp.blogspot.com/_JVNaHrYu_NU/SjJUQv2drHI/AAAAAAAAC_w/lzuL31_8QHE/s320/pucuk-rebung-sirih-tunggal-50.jpg


http://1.bp.blogspot.com/_JVNaHrYu_NU/SjJT5cBHBiI/AAAAAAAAC_o/oj0YFwer3pA/s320/pucuk-rebung-sirih-tunggal-100.jpg



http://2.bp.blogspot.com/_JVNaHrYu_NU/SjJTUhsTS6I/AAAAAAAAC_g/w51EJVgls3o/s320/pucuk-rebung-sirih-tunggal.jpg



Sumber Ragam Motif Melayu :
Ragam Motif Tumbuh-tumbuhan
Bunga
Bunga Bakung
Bunga Melati
Bunga Kundur
Bunga Mentimun
Bunga Hutan
Bunga Kiambang
Bunga Cengkih
Bunga Setaman
Bunga Serangkai
Bunga Berseluk
Bunga Sanggit
Bunga Sejurai
Bunga Kembar
Bunga Tunggal
Kembang Selari

Kuntum
Kuntum Tak Jadi
Kuntum Merekah
Kuntum Serangkai
Kuntum Bersanding
Kuntum Kembar
Kuntum Berjurai
Kuntum Sejurai
Kuntum Jeruju
Kuntum Setanding
Kuntum Tak Sudah

Daun
Daun Bersusun
Daun Sirih
Daun Keladi
Daun Bersanggit Bunga
Susun Sirih Pengantin
Susun Sirih Sekawan
Daun Berseluk

Buah
Tampuk Manggis
Buah Hutan
Buah Delima
Buah Anggur
Buah Setangkai
Pisang-pisang
Pinang-pinang
Buah Kasenak
Buah Mengkudu
Delima Merekah

Akar-akaran
Kaluk Pakis
Kaluk Paku
Akar Bergelut
Akar Melilit
akar Berpilin
Akar Berjuntai
Akar-akaran
Belah Rotan
Pucuk Rebung

Ragam Motif Hewan
Unggas
Itik
Itik Pulang Petang
Ayam Jantan
Ayam Bersabung
Burung Punai
Burung Bangau
Burung Serindit
Burung Balam Dua Setengger
Burung Kurau
Kurau Mengigal
Garuda Menyambar
Burung Merak
Merak Sepasang
Siku Keluang

Hewan Melata
Ular-ularan
Ular Melingkar
Ular Tidur
Naga-nagaan
Naga Bersabung
Naga Bejuang
Naga Bertangkup

Hewan Buas
Singa-singaan
Harimau Jantan

Serangga
Semut Beriring
Lebah Bergantung / Lebah Bergayut
Kupu-kupu
Kupu-kupu Sepasang
Belalang Rusa
Sepatung/Cepatung Berkawan

Hewan Air
Ikan Bergelut
Ikan Sekawan
Ketam-ketam
Siangak Hanyut

Ragam Motif Benda Angkasa
Bulan Penuh
Bulan Sabit
Bulan Temaram
Bintang-bintang
Bintang Bertabur
Bintang Bersusun
Bintang Tiga
Bintang Lima
Bintang Tujuh
Bintang Meninggi Hari
Matahari Pagi
Awan Larat
Awan Bergelut

Ragam Motif Bentuk Tertentu
Segi Penjuru empat
Segi Penjuru Enam
Segi Lima
Segi Delapan
Segi Tiga
Segi Panjang
Bulat Penuh
Bujur Telur
Lengkung Anak Bulan
Lentik Bersusun

Ragam Motif Kaligrafi
Mengacu kepada Ayat-ayat Kitab Suci Al-Qur'an bersifat kaligrafi

-arti dan fungsi ragam ukir melayu riau
Jadi Ragam Motif Melayu mempunyai dua fungsi yaitu :
1. Hiasan
2. Penyebarluasan nilai-luhur budaya Melayu